Woensdag 10 April 2013

CIRI-CIRI FILUM DALAM DUNIA HEWAN (Materi kelas X)

BAB VIII CIRI-CIRI FILUM DALAM DUNIA HEWAN 
standar kompetensi : memahami manfaat keanekaragaman hayati
kompetensi dasar : mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan

  • 1.porifera (hewan berpori) ciri-ciri : berpori, dipoblastik, bentuk tubuh seperti vas bunga, tabung, oval, bulat,atau pipih bercabang-cabang, aseksual klasifikasi porifera : calcarea, hexactinellida, demospongia
  •  2. coelenterata (rongga tubuh sebagai usus) ciri-ciri : tubuh berongga, dipoblastik, simetris radial, bentuk tubuh tabung, memiliki gastrovaskular (pencerna makanan) alat gerak tentakel. klasifikasi coelenterata : hydrozoa, scyphozoa, anthozoa (anemon laut), ctenophora
  • 3.platyhelminthes (cacing pipih) ciri-ciri : tubuh lunak tanpa cangkang, tidak bersegmen, tripoblastik, simetri bilateral, sistem pencernaan gastrovaskuler klasifikasi platyhelminthes : turbellaria (rambut getar), trematoda (cacing isap), cestoda (cacing pita) 
  • 4.nemathelminthes (cacing benang/tambang) ciri-ciri : tubuh bulat panjang (gilig/benang), triplobastik pseudocelomata, bilateral, pencernaan sempurna, kelamin terpisah jantan lebih kecil dibanding betina klasifikasi nemathelminthes : ascaris lumbricoides (cacing perut), oxyuris vermicularis (cacing kremi) 
  • 5. annelida (cacing gelang) ciri-ciri : tubuh bulat memanjang, sogmit, tripoblastik selomata, simetris bilateral, pencernaan lengkap, parasti dan hidup bebas klasifikasi annelida : polychaeta (rambut banyak), olygochaeta (rambut sedikit), hirudinea 
  • 6.mollusca (hewan bertubuh lunak) ciri-ciri : tubuh lunak, tripoblastik selomata, simetri bilateral, bentuk bulat telur, torpedo bagian tubuh, kaki, massa viseral dan mantel klasifikasi mollusca : gastropoda, palecypoda/bivalvia, cephalopoda 
  • 7. arthropoda (hewan dengan kaki beruas-ruas) ciri-ciri : kaki beruas, berbulu, bersegmen, simetris bilateral, triplobastik selomata, hidup bebas, parasit, simbiosis klasifikasi arthropoda : arachnoidea (laba-laba), myriapoda, crustacea, insecta 
  • 8. echinodermata (hewan berkulit duri) ciri-ciri : tubuh berduri, tripoblastik selomata, larva (simetris bilateral), dewasa (simetris radial), bersifat saprofor klasifikasi echinodermata : asteroidea (bintang laut), ophiurodea (bintang ular), crinoidea (lili laut), echinoidea (landak laut/bulu babi), holothuroidea (teripang /timun laut) 
  • 9. chordata (hewan bersumbu tubuh ) ciri-ciri : selom berkembang baik, memateri tubuh dengan jelas, simetri bilateral, sistem organ kompleks klasifikasi chordata : hemichordata, urochordata, cefalochordata, vertebrata

Dinsdag 09 April 2013

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

Alat kelamin dalam pria terdiri atas:
  1.  Testes Berjumlah sepasang, dan berbentuk bulat telur. Organ ini tersimpan dalam suatu kantung pelindung yang disebut skrotum (kantong buah zakar) dan terletak diluar rongga perut, berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan yaitu testosteron. Testis banyak mengandung pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.
  2.   Saluran reproduksi, terdiri atas: - Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang keluar dari testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri. Saluran ini panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang sehingga dapat bergerak. - Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian ujung saluran ini terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma dari epididimis ke kantung sperma (vesicula seminalis).
  3.  Kelenjar kelamin Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, yang bertugas menghasilkan sekrit (getah) yaitu: - Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu kantong. Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak mengandung makanan untuk sperma. - Kelenjar prostat: getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma. - Kelenjar bulbo uretra: menghasilkan getah - Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi berupa lendir dan dialirkan ke urethra. Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan membentuk suatu komponen yang disebut semen. Semen ini akan dipancarkan keluar melalui uretra yang terdapat di dalam penis (alat kelamin luar pria).
  4.  Urethra Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi, yaitu: - sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh - sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.
  •  Alat kelamin luar pria terdiri atas:
  •  a. Penis Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah hubungan kelamin (senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke dalam rahim wanita. Dari dalam penis terdapat uretra berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak mengandung rongga darah (korpus cavernosum). Apabila karena sesuatu hal korpus cavernosum itu penuh berisi darah, maka penis akan tegang dan mengembang disebut ereksi. Hanya dalam keadaan ereksilah penis dapat melakukan tugas sebagai alat kopulasi. Alat reproduksi pada pria mulai berfungsi semenjak masa puber (± 14 tahun) sampai tua selama manusia itu dalam keadaan sehat. 
  • b. Scrotum Merupakan kantung tempat kedua testis berada. Untuk lebih jelas mengenai alat reproduksi pria bisa dilihat di sini. 
  •  Alat kelamin pada wanita : 
  •  a. Ovarium (indung telur) Berjumlah sepasang, kecil, dan alat ini terdapat dalam rongga badan, didaerah pinggang, bentuknya seperti telur. Di dalam ovarium terdapat jaringan kelenjar buntu (kelenjar endokrin) dan jaringan yang membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel.
  •  b. Saluran reproduksi - Saluran telur (tuba fallopi), berjumlah sepasang, kanan dan kiri. Pada bagian pangkalnya berbentuk corong yang disebut infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang berfungsi untuk menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari ovarium.

  • Rahim (uterus), bertipe simpleks, artinya hanya memiliki satu ruangan. Berbentuk buah pir, dan bagian bawahnya mengecil disebut leher rahim (cervix). Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan otot dan jaringan epitel. Lapisan terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang disebut endometrium atau selaput rahim. Lapisan ini banyak menghasilkan lendir dan banyak mengandung pembuluh darah. Sebulan sekali, yaitu pada waktu menstruasi (haid), lapisan ini dilepaskan yang diikuti dengan pendarahan. Dinding rahim akan selalu mengalami perubahan ketebalan, dan peristiwanya dipengaruhi oleh hormon.  

  • Vagina, merupakan akhir dari saluran kelamin dalam yang terdapat dalam vulva dan merupakan organ persetubuhan bagi wanita. Karena fungsinya yang penting yakni untuk melahirkan bayi, maka organ ini banyak mempunyai banyak lipatan. Hal ini mempermudah wanita pada waktu melahirkan bayinya, sehingga vagina tersebut tidak sobek. Dinding vagina mempunyai banyak selaput lendir yang berkelenjar, salah satu kelenjar yang penting ialah glandula Bartholini. Mekanisme produksi ovum dan siklus menstruasi Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel telur setelah masa puber sampai dewasa subur, yaitu berkisar antara umur 12 sampai dengan 50 tahun. Setelah sel telur habis diovulasikan, maka seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi (haid), dan disebut masa menopause. Pada masa menopause alat reproduksi tidak berfungsi lagi dan mengecil, karena berkurangnya produksi hormon kelamin. Mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang dihasilkan hipofisis. Mekanisme produksi sel telur dan siklus menstruasi adalah sebagai berikut.

  • Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini berfungsi untuk memacu pembentukan folikel dalam ovarium. - Folikel yang sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon estrogen. Fungsi hormon estrogen ialah: merangsang pertumbuhan endometrium dinding rahim menghambat produksi FSH oleh pituitari memacu pituitari untuk memproduksi hormon LH (Luteinizing Hormone). Keluarnya LH dari hipofisis menyebabkan telur masak, dan keluar dari dalam folikel, peristiwa inilah yang disebut ovulasi.

  • Setelah telur masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi badan berwarna kuning yang disebut korpus luteum. Dan sekarang tidak mampu memproduksi estrogen lagi, tetapi mampu memproduksi hormon progesteron. Hormon progesteron berfungsi untuk mempercepat dan mempertahankan pertumbuhan endometrium. - Bila sel telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen terhenti. Hal ini menyebabkan kadar estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnya aktivitas hipofisis untuk memproduksi LH juga menurun. Penurunan produksi LH menyebabkan korpus luteum tidak dapat memproduksi progesteron. Tidak adanya progesteron dalam darah menyebabkan penebalan dinding rahim tidak dapat dipertahankan, selanjutnya akan luruh dan terjadilah pendarahan. Inilah yang disebut menstruasi.

  • Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk akan melakukan nidasi / transplantasi (penanaman diri) pada endometrium. Zigot akan berkembang menjadi embrio, terus menjadi janin. Selanjutnya placenta janin yang terbentuk akan menghasilkan HCG (Human Chorionic Gonadotropic) yang akan menggantikan peran progesteron. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni).
 Selaput pembungkus embrio terdiri dari :

  • amnion,

  • korion,

  • sakus vitelinus

  • dan alantois.

  • Janin kucing sebagai contoh perbandingan: 1 umbilicus, 2 amnion, 3 allantois, 4 kantung kuning telur, 5 perdarahan, 6 placenta Sakus vitelinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang pertama. Selaput-selaput tersebut berfungsi untuk: Melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan. Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnyaselama kehidupannya didalam rahim. Amnion Merupakan selaput yang membatasi ruangan amnion di mana terdapat embrio. Dinding amnion menghasilkan cairan berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga agar embrio tetap basah dan tahan goncangan. Korion Merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh keluar membentuk jonjot dan berhubungan dengan dinding rahim. Jonjot-jonjot korion menempel pada dinding rahim. Di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah ibu dengan perantaraan plasenta. Alantois Terletak di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap adalah pembuluh-pembuluh darahnya yang berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta. Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh tali pusat. Di dalamnya terdapat 2 buah pembuluh nadi dan sebuah pembuluh balik yang berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah di dalam plasenta. Zat makanan dan oksigen dari pembuluh darah induknya melalui plasenta ke tali pusat dan selanjutnya ke pembuluh darah embrio. Sedang zat sisa metabolisma dan CO2 dari pembuluh darah embrio, ke tali pusat, terus ke plasenta, dan akhirnya dialirkan ke pembuluh darah ibu. Bila pertumbuhan dan perkembangan janin telah sempurna, janin akan keluar melalui vagina. Selubung janin akan pecah, diikuti keluarnya plasenta.

Maandag 08 April 2013

Gangguan pada Sistem Saraf

Macam -macam penyakit pada sistem saraf :

  • Amnesia Penyakit amnesia ini adalah penyakit kehilangan daya ingat atau memory. Penyakit ini dpat bersifat sementara atau tetap.penyakit ini disebabkan kerusakan otak misalnya faktor kecelakaan dan biisa juga faktor psikologis. 
  • HIDROSEFALUS Penyakit ini disebabkan oleh gangguan aliran cairan dalam otak . Orang yang mengalami hidrosefalus akumulasi cairan serebsorfinal yang tidak normal dan selanjutnya akan menekan jaringan otak yang vital. Hidrosefalus akan mengakibatkan kepala menjadi besar, kterbelakangan mental, dan menyebabkan kematian 
  •  EPILEPSI Epilepsi terjadi karena tidak normalnya aktivitas listrik di otak karena kerusakan otak yang terjadi pada saat kelahiran. Penderita epilepsi tidak dapat merespon berbagai ransangan bahkan otot-otot rangka berkontraksi secara tidak normal. Sbagian besar epilepsi disebabkan faktor keturunan. Epilepsi bisa di sembukan dengan mengkonsumsi obat-obatan antipiretik.
  •  ALZHEIMER Penyakit alzheimer adalag gangguan intelektual dan memory yang terjaddi pada umumnya pada orang yang lanjut usia. Penyakit ini diperkirakan disebabkan oleh keracunan logam, gangguan fungsi imunitas. Infeksi virus ,trauma, polusi udara dan fakor keturunan.

SISTEM HORMON

Sistem Hormon Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti menggerakkan. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endoktrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain, terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus:


  1. 1. Kelenjar Hipofisis (Pituitari) Kelenjar hipofisis terletak pada dasar otak dan di bawah kendali hipotalamus. Di dalam tubuh, ukurannya lebih kurang sebesar kacang ercis. Kelenjar ini seringkali disebut pula sebagai master of gland, sebab hormon yang dihasilkan dapat memengaruhi fungsi endokrin yang lain. Berdasarkan strukturnya, kelenjar hipofisis terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian depan (lobus anterior), bagian tengah (intermediet), dan bagian belakang (posterior). Bagian tengahnya hanya dimiliki oleh bayi, sementara pada orang dewasa telah hilang atau tinggal sisanya saja.  Oleh karena itu, pada orang dewasa, kelenjar hipofisis hanya tersusun dua bagian saja yakni bagian depan dan bagian belakang. Berikut ini bagian kelenjar hipofisis tersebut :
  • a. Kelenjar Hipofisis Anterior Kelenjar hipofisis anterior berkembang dari lipatan langit-langit mulut yang tubuh ke arah otak. Lipatan tersebut akhirnya kehilangan persambungan dengan saluran pencernaan. Bagian depan kelenjar hiposifis ini menghasilkan banyak hormon. Selain itu, berpengaruh juga terhadap berbagai macam organ Di dalam tubuh, berbagai hormon yang disekresikan kelenjar hipofisis anterior ini hanya digunakan dengan jumlah tertentu saja. Apabila terlalu berlebihan atau justru kekurangan dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi tubuh. Misalnya saja, kelebihan hormon somatotrof (hormon pertumbuhan) dapat menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Selanjutnya, bila kelebihan tersebut terjadi pada waktu dewasa dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak seimbang (akromegali), seperti tulang muka, jari-jari tangan, dan kaki yang membesar. Sebaliknya, bila sekresi hormon pertumbuhan kurang, akibatnya adalah pertumbuhan terhambat atau kekerdilan (kretinisme).
  • b. Kelenjar Hipofissis Posterior Kelenjar hipofisis posterior merupakan hasil dari perluasan otak. Tepatnya berasal dari perkembangan tonjolan hipotalamus ke arah bawah, kearah lipatan mulut yang membentuk bagian anterior hipofisis. Hormon yang dihasilkan kelenjar ini ada tiga, yakni (antidiuretic hormone = ADH), pretesin, dan oksitosin. Vasopresin dan pretesin berfungsi mengurangi jumlah air yang hilang dari ginjal saat keluar sebagai urine. Selain itu, kedua hormon tersebut berfungsi menaikkan tekanan darah dengan mengecilkan arteriol. Sementara, oksitosin berperan dalam membantu proses kelahiran dengan kontraksi uterus. Oksitosin juga membantu sekresi susu dari payudara ibu. 
  • 2.Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok) Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak pada leher, tepatnya pada laring. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yakni sebelah kanan dan kiri laring.. Hormon terpenting yang disekresikan kelenjar tiroid adalah tiroksin. Hormon tiroksin terbentuk dari asam amino yang mengandung yodium. Bagi tubuh, hormon ini berpengaruh dalam proses metabolisme sel. Selain itu, hormon tersebut juga memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi jaringan tubuh.Beberapa penyakit manusia ada yang disebabkan oleh kelenjar tiroid. Kondisi kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) dapat menimbulkan gejala hipermetabolisme (morbus basedowi), dengan tanda-tanda meningkatnya detak jantung sehingga muncul gugup, napas cepat dan tidak teratur, mulut menganga, dan mata melebar. Sementara itu, apabila seseorang sebelum dewasa kekurangan hormon tiroid (hipotiroid), tubuhnya dapat mengalami kretinisme (kerdil). Kretenisme ditandai dengan fi sik dan mental penderita yang tumbuh tidak normal. 
  • 3. Kelenjar Paratiroid (Anak Gondok) Kelenjar paratiroid terdiri atas empat struktur kecil yang terdapat pada permukaan kelenjar tiroid. Hormon yang disekresikan kelenjar ini disebut parathormon (PTH). Hormon parathormon berperan dalam pengaturan pemakaian ion kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43+) pada jaringan. Manusia jarang mengalami hipoparathormon (kondisi kekurangan hormon parathormon). Kalaupun mengalaminya, seseorang dapat kejang otot. Sedangkan hiperparathormon (kondisi kelebihan hormon parathormon) dapat menimbulkan berba gai gejala seperti tulang menjadi rapuh, lemah, dan berbentuk abnormal. Selain itu, kadar ion Ca2+ yang berlebihan dalam darah dapat masuk ke air seni dan mengendap bersama ion fosfat. Endapan ini dapat membentuk batu ginjal sehingga menyumbat saluran air seni. 
  •  4. Kelenjar Timus Kelenjar timus merupakan kelenjar hasil penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan. Pada orang dewasa, kelenjar ini tidak digunakan kembali.
  •  5. Kelenjar Adrenal (Anak Ginjal) Kelenjar adrenal (glandula adrenal) pada manusia berbentuk sepasang struktur kecil yang terletak di ujung anterior ginjal dan kaya akan darah. Masing-masing struktur kelenjar ini memiliki dua bagian, yakni bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula).
  •  6. Kelenjar Pankreas Kelenjar prankeas dinamakan juga kelenjar Langerhans atau pulau Langerhans. Pulau Langerhans merupakan sekelompok kecil yang tersebar di seluruh pankreas. Sel-sel pulau Langerhans tak terkait dengan saluran pembawa getah pankreas yang menuju duodenum. Namun, sel-sel kelenjar ini sangat kaya akan pembuluh darah. Sekresi yang dihasilkan dari kelenjar Langerhans yakni hormone insulin, sebuah hormon berbentuk protein . Hormon insulin berperan saat proses pengubahan gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di dalam hati. Sehingga, oleh hormon tersebut, kadar gula darah menjadi turun. Kekurangan hormon insulin pada seseorang dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus atau penyakit kencing manis. Gejala penyakit kencing manis ditandai dengan tingginya glukosa dalam darah yang tinggi. Glukosa yang ada dalam tubuh penderita tidak diubah menjadi glikogen dan lemak, justru sebaliknya glikogen dan lemak yang diubah menjadi glukosa. Selain hormon insulin, kelenjar Langerhans juga memproduksi hormon guklagon. Hormon guklagon hormon yang berperan dalam mengubah glikogen menjadi glukosa.
  • 7. Kelenjar Kelamin Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin perempuan berada pada ovarium
  • 8. Kelenjar Pencernaan Kelenjar pencernaan merupakan kelenjar yang terdapat pada sa luran pencernaan. Misalnya saja kelenjar pada lambung dan usus. Pada lambung, kelenjar mensekresikan hormon gastrin, yaitu hormone yang berperan dalam sekresi getah lambung. Sementara hormone sekretin dan hormon kolsistokinin disekresikan oleh kelenjar pada usus. Ma sing-masing fungsi hormon ini adalah merangsang sekresi getah pankreas dan getah empedu.